Makakulit jagung memiliki kandungan air yang tinggi. Jadi untuk penanganannya tidak begitu sulit. Berikut ini adalah salah satu proses pembuatan undangan yang berbentuk seperti bingkai yang berbahan baku limbah kulit jagung : 1. Persiapan alat dan bahan a. Kulit jagung yang sudah dikeringkan dan diberi warna b. TeknikFinishing Finishing dilakukan pada permukaan produk agar rapi, menarik, dan awet. Finishing produk dari limbah plastik pada hanya dengan merapikan bagian-bagian produk dari lem atau material yang tidak rapi. Finishing berupa pelapisan permukaan pada umumnya dilakukan pada material alami seperti kayu, serat eceng gondok, dan batang pisang. 3. Penimbangandan sortasi yang dilakukan untuk menyortir kulit yang bisa diproses maupun tidak. Perendaman (soaking), bertujuan untuk mengubah kondisi kulit yang semulanya kering menjadi lemas. Setelah dilakukan penimbangan kemudian direndam dengan 800 - 1000% air dengan kandungan obat pembasah atau antiseptic. Vay Tiền Nhanh. Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar. Objek budaya lokal dapat objek 2 [dua] dimensi seperti relief dan motif, atau 3 [tiga] dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata. 1. Pencarian Ide Produk Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi? Produk kerajinan apa yang akan dibuat? Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut? Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai? Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan? Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan? Bagaimana proses pembuatan produk tersebut? Alat apa yang dibutuhkan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat [brainstorming]. Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. 2. Membuat Gambar/Sketsa Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pensil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hindari penggunaan penghapus. 3. Pilih Ide Terbaik Setelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. 5. Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. a. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Benda Lokal Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkotan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 [Kesehatan dan Keselamatan Kerja]. Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. b. Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Kemasan dapat dibagi menjadi 3 [tiga], kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. // Page 2 Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Produksi barang kerajinan memiliki proses yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai akhir. Tahapan produksi secara umum terbagi atas tahap perbahanan, tahap pembentukan, tahap perakitan, finishing. Berikut pembahasannya. 1. Tahap Perbahanan Tahap perbahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang digunakan dalam pembentukan kerajinan sangat beragam. Oleh karena itu, perlakuan terhadap bahan produksi pun beragam. 2. Tahap Pembentukan Tahap pembentukan adalah tahap yang dilakukan setelah proses perbahanan selesai. Pembentukan bahan baku tergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produksi yang akan dibuat. Bahan berupa surat atau lembaran dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam, dirangkai, atau direkatkan dengan lem. 3. Tahap Perakitan Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifat khusus dari bahan lainnya sehingga sebelum dilakukan perakitan harus mengetahui sifat-sifat bahan tersebut. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, paku, benang tali atau teknik sambungan tertentu. 4. Tahap Finishing Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan kerajinan hias. Finishing akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghapusan atau pelapisan jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing antara satu dan lainnya. Video yang berhubungan FINISHING Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu bangunan. Pada umumnya finishing dilakukan dengan melapisi material dengan cat, politur, pelindung air, atau bahan lain. Fungsi finishing Memberi perlindungan pada material Menambah nilai estetik dari suatu bangunan Menunjukkan suatu komunikasi Bahan Finishing Interior Eksterior Cat Wallpaper Nat CAT CAT DINDING Berdasarkan pengencernya, cat dinding dibagi menjadi dua jenis, yaitu water based berbahan dasar air disebut juga cat emulsi, lebih cepat kering dibandingkan dengan cat yang berbahan dasar minyak. digunakan pada dinding biasa solvent based berbahan dasar minyak. Cat ini memiliki sifat yang licin dan mengkilap gloss pengaplikasiannya digunakan untuk area yang mudah kotor, misalnya dapur. Kamar mandi juga kadang menggunakan cat berbahan dasar minyak karena sifatnya yang menolak air PLESTERAN Bahan semen, pasir, air Warna abu-abu Aplikasi dinding dan lantai Fungsi penutup pasangan bata Contoh MU Harga Rp kg 2. ACIAN Bahan semen dan air Warna banyak pilihan Fungsi memperhalus plesteran Aplikasi Permukaan Eksterior dan Interior 3. PLAMIR Jenis Tradisional perbandingan semen putih lem putih air = 132 Pabrik sudah dicampur dari pabrik Warna putih Sifat daya rekat kuat, kurang padat daripada dempul, tahan lembab Fungsi meratakan tembok serta menutupi pori-pori tembok Aplikasi pada dinding dan kayu Contoh Merfill Rp /kg Altex Cat interior Ada 2 jenis glosssolvent dan doffwater Warna bervariasi Aplikasi pengecatan dinding interior Cara aplikasi kuas, roll, spray kelebihan - daya lekat kuat - mudah dibersihkan - tahan terhadap pertumbuhan jamur - tidak mengapur - mencegah rembesan air ke dalam dinding - elastis dan fleksibel hingga dapat menutupi retak rambut Harga eco emulsion Rp /5 kg décor lotus Rp /2,5 lt Cat Eksterior Ada 2 jenis glosssolvent dan doffwater Aplikasi pengecatan dinding eksterior Cara aplikasi kuas, roll, spray Keunggulan - daya lekat kuat - mudah dibersihkan - tahan terhadap pengaruh cuaca - tahan terhadap pertumbuhan jamur - tahan terhadap pengaruh sinar UV - tidak mengapur - mencegah rembesan air ke dalam dinding - tidak menyerap debu - elastis dan fleksibel hingga dapat menutupi retak rambut Harga décor shield Rp /2,5 lt Cara Mengecat Dinding Persiapan untuk tembok baru, tunggu hingga benar-benar kering. Paling tidak 28 hari Laburkan zat antialkali, terutama untuk tembok baru. Jika tembok itu sudah lama, pakailah wallsealer. Tunggu zat pelapis ini benar-benar kering. Selang waktu pengeringan beragam, antara dua jam sampai satu hari. Aduk cat hingga rata dan sempurna. Sapukan ke dinding. Lakukan dua kali pengecetan. Pertama sebagai dasar, dan kedua untuk menutupi pori-pori dinding yang masih terbuka sekaligus meratakannya. Sebaiknya memakai roll set berbulu halus dan pendek bukan rol dari bahan sponge. Cat Kayu Ada 2 jenis finishing kayu Open pore tidak menggunakan wood filler, sehingga seratnya terlihat Closed pore menggunaka wood filler, seratnya tertutup, mulus Wood Filler Wood filler adalah lapisan awal dari finishing kayu Fungsi Menutup pori pori kayu Kelemahan Khusus untuk interior Tidak dapat diaplikasikan pada eksterior. Cara pengaplikasian Amplas kayu searah serat, Oles wood filler menggunakan scrub kape, atau kuas dan biarkan kering Harga IMPRA wood filler Rp /kg Wood stain Tahap selanjutnya dalam finishing kayu, memberi pewarnaan paling mendasar pada kayu Fungsi Memberi lapisan warna Cara pengaplikasian Amplas kayu yang sudah diberi wood filler hingga hanya tersisa di porinya Oleskan wood stain dengan kuas Lap dengan kain Harga IMPRA wood stain Rp /kg Sanding sealer Sanding sealer merupakan pemberian warna dasar base coating pada kayu Fungsi Memberikan warna dasar pada kayu Cara pengaplikasian Kuaskan sanding sealer pada permukaan kayu, Amplas ambang, Oleskan sekali lagi Harga IMPRA sanding sealer Rp /kg Final coating kayu Ada tiga jenis top coat pada kayu NC nitrocellulose kelebihan kekurangan non toxic pori pori masih terlihat Bebas formaldehid tidak kuat Lebih cepat kering tidak tahan kimia Praktis 1 komponen Melamin tahan gores bau pedas formaldehid tahan kimia tidak praktis 2 komponen lebih tebal sulit untuk di renovasi murah PU polyurethane lapisan lebih jernih thinerpelarut khusus bebas formaldehide paling mahal tidak mudah tergores tidak praktis 3 komponen Cat Besi Fungsinya agar besi tidak berkarat dan terhindar dari korosi Keunggulan -lebih cepat kering -lebih halus -daya tutup sempurna -biaya cat murah -dapat di encerkan dengan Thinner, bensin atau minyak tanah -tersedia pilihan warna yang menarik Pengencer thinner Cara aplikasi kuas, roll, atau airles spray Harga ; synthetic 2000 Rp/kg primtop Rp /kg CARA Antikarat Bersihkan cat Cat Genteng Fungsi Selain melindungi dan memperindah atap, cat ini juga berfungsi untuk mencegah bocor dan rembes pada genteng. Syarat pengecatan Genteng harus bersih Tidak ada cacat Harus benar-benar kering. Tahap aplikasi Sebelum pengecatan, genteng yang akan dicat harus sudah bersih dari lumut maupun kotoran lain. Baru kemudian larutan cat dapat di tuaskan atau di semprotkan. Sifat Mengkilap, tahan cuaca, lebih kental, lebih elastis KARAKTERISTIK CAT GENTENG Warna bervariasi Sifat Mengkilap, tahan cuaca, lebih kental, lebih elastis Aplikasi untuk genteng atau atap asbes Cara aplikasi kuas atau semprot/spray Keunggulan - warna indah dan cemerlang - tahan sinar matahari dan hujan - tidak berubah warna - tidak mengelupas - mencegah pertumbuhan lumut - ekonomis dan efisien Contoh Envitex roof paint Rp.,- / kg Bitaroof Rp ,-/ 4 kg Tamitex Rp. ,-/ 4kg Neptune Rp.,-/4kg Cat Plafond Untuk finishing plafond dapat dilakukan oleh dua cara, yaitu Cat cat tembok interior Wallpaper Cat Lantai Warna banyak pilihan warna Sifat mengkilat, halus Aplikasi lantai laboratorium Cara aplikasi dengan spray? Contoh Multi-Pox multy purpose epoxy enamel Harga Rp /2,5 liter Keunggulan tidak perlu nat Kekurangan mahal CAT DIATAS KERAMIK Cat Lapangan Bahan bahan dispersi polymer,filler, dan pigmen dalam air Warna beragam Penerapan tennis, basket, bulu tangkis Kering menyeluruh 2jam Siap pake main 48jam Pengencer air bersih Keunggulan - anti slip - cepat kering - daya lekat kuat - warna indah dan tahan lama - anti jamur - tahan UV Contoh Nippon Paint Rp. ,-/ 5 kg Bitafloor Rp., / 5kg Cat Batu Alam Dibagi menjadi dua yaitu clear coating dan invisible water repellent. Manfaat pengcoatingan Tahan terhadap cuaca. Tahan terhadap jamur dan lumut. Lebih terlihat alami atau mengkilat. untuk batu candi ada pelapis khusus. Contoh Propan Stone care Rp ,-/litter Propan aqua stone care Rp ,-/litter AM 151 glossy Rp.,- / liter AM 152 natural Rp. ,- / liter Sicosol Invisible Water Revelent Coating antipanas Permasalahan Cat 1. CAT MENGELUPAS 2. PERMUKAAN TAMPAK BASAH/DINDING NGOMPOL 3. CAT MENGGELEMBUNG 4. TUMBUH JAMUR 5. PENGAPURAN 6. RETAK – RETAK Wallpaper Wallcover/wallpaper memiliki beragam motif dan warna, dengan beragam motif dan warna, dengan tingkat kepraktisan pemasangan dan perawatan yang mudah. Sebelum teknologi cat berkembang, wallcover menjadi alternatif utama elemen dekorasi dinding ruangan. Material pelapis dinding yang mirip lembaran kertas ini memiliki tingkat konsistensi warna dan motif yang stabil. Kelebihan Wallcover adalah motif dan jenisnya yang makin beragam serta dalam pengerjaanya tidak akan mengotori lingkungan sekitar. Selain itu wallcover juga tidak mudah pudar atau kusam, usianyapun ada yang mencapai puluhan tahun. Kelemahan Wallcover adalah jika aplikasi keliru membuat wallcover mudah terkelupas, sobek, menggelembung, lembab, atau berjamur. Macam-macam wallpaper Bahan dasar wallcover bagian depan 1. Paper 2. Vynil 3. Non Woven Bahan dasar wallpaper bagian belakang 3. Fabrique Back Paper Bahan serbuk kertas press Ukuran 53 cm x 10m/roll Warna, motif sesuai desain Sifat tidak tahan air,mudah sobek Harga - Rp3,5juta/roll Keunggulan Harga relatif murah dan terbuat dari kertas biasa. 2. Vynil Bahan PVC Ukuran 53 cm x 10m/roll Warna sesuai desain Sifat lentur, lebih awet, tidak mudah rusak, tahan bahan kimia, tahan air Harga Rp sampai Rp 1,2juta/roll Keunggulan Harganya lebih mahal dari paper, terbuat dari serbuk paper dan menempel ke dinding lebih bagus 3. Fabriqueback Bahan kapas Ukuran 53cm x 10m/roll Warna sesuai desain Sifat seperti kain tenun Harga roll Keunggulan Harga relatif mahal, tidak dapat disobek, anti jamur, dan anti bakteri. Cara pemasangan wallpaper / wallcover Siapkan peralatan yang diperlukan alas plastic, tangga, cutter, pensil, penggaris,dan meteran, benang dengan pemberat, lem wallpaper, bak untuk adukan lem 2 buah, spons, kuas lem, roller, amplas, dan kape untuk meratakan dinding. Setelah dinding atau permukaan siap, campur lem dengan air. Buat dalam 2 bak terpisah lem untuk bagian sambungan dan lem untuk keseluruhan. Lem bagian sambungan lebih kental sehingga daya rekatnya lebih tinggi. Ukur panjang lebar bidang yang akan dilapisi wallpaper. Sesssuaikan lebar binag dengan lebar wallpaper. Lebihkan kira-kira 1 - 1,5 cm untuk bagian sambungan. Potong panjang wallpaper menjadi panel=panel sesuai dengan kebutuhan. Lihat petunjuk pemasanab pada keratas keterangan di setiap kemasan yang menjelaskan cara menyereasikan motif antarpanel/potongan wallpaper. Tandai marking posisi wallpaper dengan pensil. Gunakan alat bantu berupa benang dengan alat pemberat agar lurus dan rapi. Pengisian Nat Bahan silicate dan bahan-bahan kimia lain Sifat lentur,fleksibel Warna banyak pilihan Penerapan perekat keramik,granit,marmer, pada dinding dan lantai Adukan 1kg pengisi nat 400 cc air bersih Daya sebar 6-8 m2/kg ubin ukuran 30cm,lebar nat 3mm Keunggulan - banyak pilihan warna - warna tidak pudar - tidak retak - mudah dibersihkan - tahan lumut dan jamur Contoh Lemkra Rp./ kg am 53 MU Rp.,- sampai Rp.,-/kg Proses demi proses harus dilewati agar mendapatkan suatu kerajinan kulit berkualitas. Contohnya saja untuk mendapatkan kualitas terbaik harus melewati tahap seperti persiapan, pre tanning, tanning, hingga bagaimana proses finishing kerajinan kulit secara tahap – tahapannya harus dilakukan dengan baik agar mendapatkan kualitas juara pada produk kulit Anda. Oleh sebab itu, Anda harus mengetahui detail dari setiap IsiTahapan Pembuatan Kerajinan KulitBagaimana Proses Persiapan ?Bagaimana Proses Pengerjaan Basah Kerajinan Kulit ?Bagaimana Proses Penyamakan Kerajinan Kulit ?Baca Juga Teknik Pembuatan Kerajinan Kulit dan ContohnyaBagaimana Proses Finishing Kerajinan Kulit ?Tahapan Pembuatan Kerajinan KulitBeberapa tahapan ini jika dilakukan dengan baik maka akan memberikan hasil memuaskan untuk Anda. Sebelum Anda mengikuti tahapan-tahapan untuk penyamakan kulit maka harus menyiapkan kulitnya terlebih Anda mendapatkan kulit yang baik dari hewan-hewan pilihan seperti sapi, kambing, domba, ular, maupun hewan lainnya. Kemudian baru Anda bisa memproses untuk mengikuti tahap-tahap masuk ke dalam tahapannya ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai penyamakan yang dapat diartikan sebagai proses pengubahan kulit mentah menjadi kulit olahan yang lebih tahan lama serta awet. Penyamakan ini bisa dilakukan pada semua jenis kulit hewan. Bahkan setelah disamak maka karakternya akan berbeda dengan kulit mentah sehingga lebih tahan lama serta kebal pada mikroorganisme. Pada proses penyamakan ini nantinya akan memasukkan zat bahan penyamak pada jaringan serat kulit bagian dalam. Untuk mendapatkan hasil berkualitas maka Anda bisa mengikuti 3 tahapannya. Tahapannya pertama yaitu persiapan kemudian dilanjutkan pada 3 tahapan Proses Persiapan ?Setelah Anda mendapatkan kulit hewan maka tahapan pertama yaitu persiapan. Untuk persiapan ini biasanya dilakukan dengan cara memberi garam pada kulit. Tujuan dari pemberian garam tersebut adalah untuk mengawetkan kulit serta membunuh bakteri yang mampu kolagen pada kulit. Selain itu, garam yang diberikan pada kulit akan menurunkan kadar air pada kulit hewan olahan Proses Pengerjaan Basah Kerajinan Kulit ?Pada proses atau tahapan pokok yang pertama disebut sebagai pengerjaan basah atau pre tanning. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kulit mentah tersebut awet serta bertahan hingga proses selanjutnya. Untuk lebih jelasnya, tahapan dari pengerjaan basah ini adalahPenimbangan dan sortasi yang dilakukan untuk menyortir kulit yang bisa diproses maupun soaking, bertujuan untuk mengubah kondisi kulit yang semulanya kering menjadi lemas. Setelah dilakukan penimbangan kemudian direndam dengan 800 – 1000% air dengan kandungan obat pembasah atau liming, biasanya dilakukan agar melepaskan sisa daging, bulu, serta lemak yang masih menempel pada kulit hewan. Pembuangan kapur, biasanya proses ini digunakan untuk menghilangkan zat kapur yang terdapat pada kulit dilakukan untuk menghilangkan zat-zat non kolagen sehingga tidak akan mengganggu kualitas tujuannya adalah mengubah kadar asam menjadi pH 3,0 hingga 3, Proses Penyamakan Kerajinan Kulit ?Bahan penyamak kulit sangat beragam, ada yang terbuat dari mineral, nabati, sintetis, hingga minyak. Yang pembuatannya tergantung pada jenis yang akan Anda hasilkan. Kulit sendiri digolongkan menjadi dua yaitu hide untuk kulit hewan besar, dan skin untuk kulit yang tergolong seperti kambing, domba, hingga penyamakan nabati biasanya bahannya alami seperti tumbuhan daun, ranting, kulit, akar, serta buah. Hasilnya akan memberikan warna coklat mudah atau merah muda. Sifatnya kaku namun tetap empuk. Biasanya digunakan oleh tumbuhan yang mengandung zat tanin ini berfungsi untuk mengikat kolagen protein pada kulit yang biasanya digunakan untuk gantungan kunci kulit, dompet stnk, dan lain dapat dipastikan bahwa zat yang digunakan bisa lebih baik dan bahkan lebih cepat untuk proses selanjutnya untuk penyamakan untuk penyamakan mineral biasanya digunakan pada zat kromium yang memiliki tekstur lemas. Senyawa krom sulfatnya sering digunakan karena dianggap paling efektif. Jika masih mentah maka kulit kromnya memiliki warna biru keabuan. Waktu penyamakannya lebih cepat dibandingkan jika menggunakan penyamakan nabati. Bisa saja untuk jenis kulit ini digunakan sebagai pembuatan tas ransel serut, dompet kulit, tas kulit wanita, dan lain itu, terdapat penyamakan kombinasi yang menggunakan lebih dari satu bahan untuk zat-zatnya agar bisa melengkapi. Penyamakan sintetis ini kurang lebih sama seperti penyamakan nabati, dengan begitu hasilnya akan lebih baik yang digunakan yaitu sintesis organik polyacid yang berwarna Proses Finishing Kerajinan Kulit ?Proses yang terakhir ini sangat menentukan kualitas bahan kulit yang dihasilkan dari prosesnya. Pada proses ini akan membentuk sifat khusus pada kulit seperti kelenturan, kepadatan, juga berwarna kulit. Anda harus lebih hati-hati dalam proses finishing bahan kulit karena tidak boleh harus mengikuti beberapa rangkaian pada proses finishingnya. Untuk proses finishing itu sendiri, maka beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas produk, yaituPengamatan atau penipisan shaving, proses dilakukan untuk menyamakan tingkat ketebalan pada kulit sehingga harus dilakukan atau bleaching, pastinya untuk menghilangkan flek besi sehingga menurunkan pH serta menguatkan bahan penyamak serta kulitnya, hasilnya akan lebih baik jika bleaching dilakukan dengan dilakukan untuk menetralisir keasaman sehingga membuat kulit akan lebih bagus dengan tingkat keasaman yang benar sehingga yang tadinya kulit ini basa maka harus dilakukan penetralan agar tingkat keasamannya lebih pas untuk di proses ke proses selanjutnya. Pengecatan, proses tersebut dilakukan untuk memberikan sebuah warna dasar pada kulit yang akan dibuat hingga nanti jika diwarnai akan terserap sempurna untuk warna produk kulit atau oiling, yaitu untuk melumasi kulit agar tidak lengket serta tahan terhadap tarikan. Tak hanya itu, proses ini dilakukan agar produk Anda lebih tahan terhadap bertujuan untuk zat-zat penyamak tidak keluar ke permukaan sebelum kulit kering maka harus dilakukan atau drying, untuk proses pengeringan kulit yang telah dilakukan penyamakan dengan meregangkan kulit pada frame yang dibentangkan agar kulit menjadi datar dan mudah dilakukan sudah masuk ke dalam proses finishing atau penyelesaian ini maka kulit dapat diberikan beberapa jenis lapisan untuk beberapa bagian kulit. Lapisan tersebut memiliki fungsi untuk melindungi kulit agar memberikan efek ini sudah masuk ke dalam zaman modern sehingga sudah bisa melakukan proses finishing dengan press hidrolik, cetak emboss, spray warna dengan menggunakan mesin finishing sehingga hasilnya lebih tertata dan menarik. Bahkan, alat yang telah disebutkan biasa digunakan untuk membuat tas kulit proses finishing atau akhir ini akan menentukan jenis serta tipe kulit yang akan dibuat. Jenis serta tipe finishingnya memiliki karakter berbeda. Bahkan banyak daerah yang memiliki sentra penyamakan kulit sehingga banyak produk yang bisa digunakan. Dengan begini maka hasil dari finishing produk akan lebih baik dan nantinya banyak customer yang senang terhadap hasil dari produk kulit. Oleh sebab itu, seluruh prosesnya mulai dari pre tanning, tanning, hingga bagaimana proses finishing kerajinan kulit harus dilakukan dengan baik. Dalam proses produksi kerajinan hiasan yang terbuat dari bahan limbah, secara umum proses/teknik produksinya terdiri dari 4 tahapan, yaitu ; - Pembahanan pengolahan bahan, - Pembentukan, - Perakitan, dan - Finishing. 4 Tahapan/Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah a. Proses Pembahanan. Tahapan pembahanan adalah proses untuk mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah berbahan alami, proses pembahan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Sebagai contoh, proses pengolahan bahan pada kulit jagung dilakukan untuk mendapatkan produk hiasan yang awet dan tahan lama. Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam jagung dan pada proses ini bagian luar kulit jagung dipisahkan dengan bagian kulit dalamnya. Lembaran – lembaran kulit jagung bagian dalamnyadikeringkan kurang lebih selama 2 – 3 hari dan jika sudah kering, biasanya akan kusut dan tidak rata permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran kulit jagung yang rata permukaannya, kulit jagung dapat dapat disetrika atau di press dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah kering dan sudah rata siap untuk dibentuk menjadi produk kerajinan hiasan. Proses pewarnaan kulit jagung pada tahapan ini, dilakukan dengan merebus kulit jagung yan sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil dan selanjudnya kulit jagung dikeringkan kembali dan kemudian siap untuk dibentuk menjadi kerajinan. Untuk limbah botol plastik, pembahannya terdiri dari proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. Pengolahan bahan tulang adalah melalui proses perebusan, pembersihan, dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan. b. Proses Pembentukan. Tahapan pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar dan bentuk produk kerajinan hiasan yang akan dibuat. Secaa umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid lembaran dan serat. Material solid, seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai dengan yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai dengan bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan menggunakan lem. c. Proses Perakitan. Perakitan dilakukan apabila produk kerajinan hiasan berbahan limbah yang dibuat terdiri dari beberapa bagian. Perakitan dapat pula memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atua teknik sambungan tertentu. d. Proses finishing. Tahapan terakhir yaitu finishing yang dilakukan sebagai tahapan terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusa, dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan dengan menggunakan amplas atau menghilangkan sisa lem yang masih menempel pada produk kerajinan. Selain itu finishing juga dapat dilakukan dengan pelapisan permukaan dengan pewarnaan produk hiasan yang dibuat agar lebih awet dan tahan lama serta nampak lebih menarik. Nah.. sampai disini apakah kita sudah faham dengan prosesnya? Semoga saja ya.. dan juga semoga dapa bermanfaat untuk anda sekalian dan sukses selalu menyertai anda. Terimakasih. Sumber Prakarya-Kemdikbud_RI.

kerajinan yang berbahan kulit dapat dilakukan proses finishing dengan cara